Bandana merupakan sepotong kain berbentuk segitiga atau persegi yang diikatkan pada kepala atau di sekitar leher, berfungsi sebagai pelindung hingga aksesoris. Dalam istilah lain, bandana disebut dengan kerchief. Kain ini pertama kali digunakan sebagai syal yang menutupi mulut dan hidung dari debu, digunakan juga untuk menyerap keringat di bagian kepala ketika beraktivitas berat. Sayangnya, bandana yang digunakan untuk menutupi wajah kerap digunakan penjahat ketika melakukan aksi kejahatan dan perampokan untuk menutupi identitas mereka, hal tersebut menyebabkan bandana memiliki citra negatif. Dari sejarahnya yang panjang ternyata bandana tidak hanya digunakan sebagai fashion item saja, jauh sebelum itu kain ini digunakan sebagai alat perjuangan politik, promosi, bahkan tanda suatu geng tertentu.
Bandana Sebagai Alat Perjuangan Politik
George Washington yang kala itu menjadi komandan pada masa perang revolusi Amerika sekitar tahun 1775 mendapat hadiah natal bandana dari istrinya. Bandana tersebut sangat spesial karena bergambar dirinya yang sedang menunggangi kuda, disekelilingnya terdapat gambar bendera milita dan meriam. Bandana ini dibuat oleh Joseph Reed atas saran Martha, istri Washington. Musim panas 1776, para tentara bersorak karena bandana tersebut dijadikan souvenir bagi mereka. Gambar Washington tersebut dianggap pahlawan dan pembakar semangat untuk meraih tujuan politik mereka.
Masa selanjutnya, bandana banyak digunakan sebagai sarana kampanye untuk seorang kandidat, deklarasi kemerdekaan, dan penyampaian pesan patriotisme. Salah satunya, ketika reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur dibuatkan satu bandana khusus untuk memperingati kejadian tersebut.
Bandana Sebagai Alat Promosi, Iklan, dan Pemasaran
Bandana menjadi sarana promosi yang efektif di era 80-an, dengan logo band dan simbol-simbol ninja yang menempel pada bandana. Potongan kain dengan gambar Ozzy Osbourne, atau Led Zeppelin menjadi trend tersendiri di kalangan remaja kala itu. Pada era ini pula bandana tidak dimasukan kedalam saku, melainkan digulung dan diikat di sekitar leher, atau diikat di sekitar kepala/dahi. Gaya lainnya di era ini yaitu bandana yang digulung dan diikatkan di sekitar pergelangan tangan dan pergelangan kaki/paha.
Bandana Sebagai Tanda Geng
Citra bandana sebagai suatu hal yang negatif terulang di era 90-an, ketika beberapa geng kriminal dari California mengadopsi salah satu warna bandana tertentu untuk menandakan geng dan anggota geng tersebut. The Bloods, the Crips, the Norteños, and the Sureños adalah beberapa geng yang menggunakan bandana sebagai penandanya. Dalam subkultur geng tersebut, bandana digunakan sebagai penutup mulut, di ikat di dahi, di dalam saku, dan sekitar kaki. Pada akhir 1960-an / awal 1970-an, the Bloods memakai bandana merah dan the Crips memakai warna biru paisley sebagai penanda geng.
Terlepas dari sejarahnya, kini bandana digunakan untuk pelengkap dalam berpakaian. Wadezig! pun memiliki koleksi bandana yang bisa kamu lihat di sini.
Leave a Reply